Pemuda dan Agen Perubahan

Oleh : Ali Imron, S.Sos., M.A, Dosen Universitas Negeri Surabaya

Pemuda dalam banyak perjalanan historis sebuah bangsa ditempatkan sebagai aktor yang bergerak aktif dalam melahirkan sebuah perubahan. Secara etimologis (bahasa), ‘pemuda’ didefinisikan dalam berbagai ungkapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia misalnya, ‘pemuda’ dimaknai sebagai orang muda laki-laki; taruna; orang yang masih muda; atau orang muda. Sedangkan definisi lain menjelaskan ‘pemuda’ (youth) sebagai rentang waktu hidup antara masa kanak-kanak dan kedewasaan; awal kedewasaan; status menjadi kurang pengalaman atau belum dewasa atau muda; kesegaran dan karakteristik vitalitas seorang orang muda.

Baca entri selengkapnya »

,

1 Komentar

Dibutuhkan “The Great Mom”!

Oleh: Sukatno, S. Pd, M. Pd, Guru Bahasa Inggris SMAN1 Girimarto Wonogiri

The great mom atau dikenal sebagai ibu yang luar biasa menurut pandangan Islam adalah ibu yang shalihah. Berkenaan dengan keberadaan ibu yang  shalihah, Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhu meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah  ibu (wanita) shalihah.” [HR. Muslim]

Salah satu hak dari seorang anak adalah hak untuk diasuh oleh ibu yang shalihah. Ibu yang shalihah adalah ibu yang baik menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, dia sadar terhadap tanggung jawab sebagai orangtua sekaligus guru yang pertama kali bagi anak kandungnya. Dengan memiliki ibu yang shalihah, anak telah memiliki modal berharga untuk menjadi shalih dan shalihah pula.

Baca entri selengkapnya »

, ,

Tinggalkan komentar

Ragu Menikah karena Finansialnya Belum Siap?

Masih ragu untuk menikah? Alasannya karena belum siap dalam hal finansial? Inilah yang seringkali mendera para lajang mengapa masih menunda-nunda untuk menjalankan sunnah Rasul ini. Bagi ikhwan, kesiapan finansial selalu menjadi hal yang sangat perlu dipertimbangkan sebelum benar-benar mantap mengakhiri masa lajang. Pasalnya, ia-lah yang nanti bertanggungjawab memberikan nafkah bagi istri dan anak-anaknya kelak.

Kesiapan finansial rupanya juga mempengaruhi kondisi psikis si ikhwan ketika hendak meminang sang bidadari. Kekhawatiran pun muncul jika nanti orangtua si gadis sampai bertanya, “Kerjanya dimana? Gajinya sebulan berapa?” Sementara kerja masih serabutan. Penghasilan selama sebulan juga tak seberapa. Bagaimana jika ditolak? Terlebih, saat tahu bahwa keluarga sang bidadari ternyata merupakan keluarga berada.

Baca entri selengkapnya »

, ,

Tinggalkan komentar

Indahnya Menikah Tanpa Pacaran

Mungkin, sebagian besar dari kita akan berpikir, bagaimana mungkin kita akan menikah dengan orang yang tidak kita kenal sebelumnya? Kita tidak tahu bagaimana sesungguhnya ia, selain hanya profil singkat yang tertulis di selembar kertas berikut foto close-up yang diberikan kepada pimpinan untuk dita’arufkan. Lalu dari profil berikut foto tersebut kita dipertemukan secara langsung dengannya bersama pimpinan. Tak banyak obrolan yang bisa diobrolkan dalam ta’aruf tersebut. Obrolan hanya berlangsung beberapa menit saja, dan setelah itu sang pimpinan meminta kepada yang dita’arufkan untuk memberikan jawabannya dalam tempo waktu yang amat singkat, satu atau dua minggu saja.
Baca entri selengkapnya »

, , ,

Tinggalkan komentar

“Islami”-nya Wajah Pertelevisian Indonesia saat Bulan Ramadhan

Sinetron-sinetron religi menghiasi layar kaca saat bulan Ramadhan.

Sinetron-sinetron religi menghiasi layar kaca saat bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan mulia, bulan yang penuh rahmat, bulan yang diberkahi. Terlebih di negeri kita ini, bulan Ramadhan selalu menyimpan cerita lain dari bulan yang lain. Betapa tidak, di bulan ini tempat-tempat yang riskan maksiat, seperti lokalisasi, diskotik, cafe dan tempat hiburan lainnya ditutup. Aparat pemerintah pun intensif melakukan operasi segala penyakit masyarakat (pekat) seperti peredaran minuman keras (miras), perjudian dan premanisme saat bulan Ramadhan tiba. Tak hanya itu, para insan pertelevisian pun juga menyuguhi kita dengan tontonan-tontonan Islami. Nyaris, pada bulan ini, Indonesia seolah “disulap” menjadi negeri yang Islami.

Baca entri selengkapnya »

, ,

Tinggalkan komentar

Puasa Ramadhan, Semoga Bukan Sebatas Ritual

Ada buku menarik yang dapat menjadi sedikit bahan renungan bagi masyarakat Indonesia tentang Ramadhan, ditulis oleh seorang sarjana dari Swedia, Andre Moller. Buku ini berjudul “Ramadhan di Jawa; Pandangan dari Luar”, hasil terjemahan tesis S3-nya yang berjudul “Ramadan in Java: The Joy and Jihad of Ritual Fasting”. Terlepas dari beberapa kekurangan Moller atas pemahaman Islam dan Jawa, Moller menulis dengan sangat bagus tentang fenomena Ramadhan di Indonesia, terutama dalam masyarakat Jawa.

Baca entri selengkapnya »

, ,

Tinggalkan komentar

Memaknai Pendidikan Islam

Pendidikan secara umum bertujuan untuk memperbaiki manusia dengan memaksimalkan apa yang ada dalam dirinya sehingga menjadi manusia yang sesempurna mungkin baik dari segi kemampuan bertindak, berempati dan berpikir. Mulai dari sinilah bahwa pendidikan sekarang bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder apalagi tersier, tapi sudah menjadi kebutuhan primer. Lalu bagaimana dengan pendidikan agama yang dalam hal ini adalah pendidikan agama Islam sendiri? Tentu lebih penting lagi dan mutlak didapatkan dimanapun berada. Mulai dari institusi yang terkecil yaitu keluarga, maka pendidikan Islam mulai diberikan karena merupakan suatu kebutuhan.

Baca entri selengkapnya »

, ,

Tinggalkan komentar